Kondisi nyata pada saat hari kerja Senin-Jumat.
LIMA HARI KERJA
1. Pulang tiap hari diagendakan sampai jam 5
Memang jadwal kuliah sampai jam 5 ini sudah biasa dijalani oleh penganut sistem PBL. Cukup melelahkan, namun dengan bahan kuliah se-abrek dan waktu yang mepet tiap bloknya ya itu jadi resiko. Ditambah Mata Kuliah Dasar Umum bagi mahasiswa semester 1-4, jadwal kuliah sampai jam 5 hampir menjadi rutinitas.
2. Sabtu [Hari Kemahasiswaan] berubah menjadi {HDGJ = Hari Dosen Ganti Jadwal}
Tugas utama mahasiswa memang belajar, sebagai sarana untuk mendapatkan bekal sebelum benar-benar terjun kedalam masyarakat. Bekal tersebut salah satunya bisa didapat dengan menerima materi kuliah. Dimana dengan sistem hari kerja Senin-Jumat, idealnya hari Sabtu tidak diganggu gugat dengan pemberian materi kuliah. Saya tidak mempermasalahkan ada atau tidaknya kuliah di hari Sabtu. Namun yang menjadi permasalahan adalah konsistensi dalam penyebutan Hari Sabtu sebagai HARI KEMAHASISWAAN tidak sesuai dengan aplikasinya. Bayangkan saja, dihari Sabtu mahasiswa masih saja dicokoli dengan materi kuliah bahkan full sampai jam 3 sore.
Belum lagi dengan organisasi kampus yang sudah mencanangkan kegiatannya di Hari Sabtu. Dengan adanya kuliah pergantian atau jadwal dadakan lainnya, tidak jarang mereka membuat surat izin kilat yang berarti mengurangi jatah bernafas mereka selama menjalani blok.
Kelemahan kita sebagai mahasiswa -> Jika Sabtu libur, maka bisa pulang kampung -____________-
3. Aktif 5 hari kerja membuat Perpustakaan hanya buka sampai hari Jumat. Memang sesuai jadwal, tidak ada permasalahan disini, apalagi ditambah dengan waktu buka dengan durasi yang lebih lama sampai jam 16.30. Namun di hari Sabtu Perpus tidak buka walaupun ada perkuliahan.
4. Bagaimana kondisi Fakultas lain di UR pusat sana?
Silahkan tanya pada teman kalian yang ada disana. Apakah mereka mengalami kondisi yang sama seperti yang dialami oleh Fakultas Kedokteran, atau hanya kita saja.
Hal diatas merupakan situasi yang terjadi dengan penerapan sistem 5 Hari Kerja.
ENAM HARI KERJA?
Berikut dibawah ini informasi yang beredar luas dikalangan civitas akademika.
Info yang saya dapatkan.
Tanggal 7 Mei 2012 merupakan masa mulainya uji coba Universitas Riau kembali pada sistem 6 hari kerja.
Tanggal 1 Juni 2012 hari resmi Universitas Riau kembali dengan 6 hari kerja.
Dengan waktu efektif sampai jam 3 sore.
Info tersebut saya dapatkan dari beberapa sumber yang cukup terpercaya. Dari kalangan dosen maupun mahasiswa yang memang mengetahui hal tersebut.
Entah apa yang menyebabkan pihak Rektorat mengembalikan UR ke sistem 6 hari kerja. Yang mengetahui hanyalah petinggi-petinggi di Panam Sana.
Kalau bagi saya, yang menjadi masalah bukan kuantitas 5 atau 6 hari kerja. Namun lebih kepada efektifitas pelaksanaan kegiatan itu sendiri. Selama ini katanya 5 hari kerja, tapi hari Sabtu masih juga ada kegiatan akademis. Ya sudah, kalau kita lihat dari satu sisi itu saja, lebih baik 6 hari kerja. Lebih pasti dan lebih jelas. Akan sangat banyak perdebatan jika kita kaji masalah ini lebih serius.
Anda lebih suka 5 hari kerja?
Atau anda lebih menyukai 6 hari kerja?
Apapun pilihan anda, Keputusan telah FIX bahwa Universitas Riau akan memberlakukan sistem 6 hari kerja terhitung 1 Juni 2012. Tugas kita hanya memaksimalkan apa yang kita bisa selama kebijakan itu dipandang sebagai pemecahan masalah.
Kesimpulannya, setiap kebijakan yang diberlakukan sudah pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kita lihat dengan sistem baru ini apakah akan menjadikan Universitas Riau lebih baik atau malah makin memperburuk keadaan.
Kondisi diatas memang hanya sangat berpengaruh kepada mahasiswa pre-klinik. Sementara untuk mahasiswa klinik atau Koass, penjadwalan khusus mengikuti peraturan yang telah ditetapkan baik oleh RSUD Arifin Achmad maupun mitra kerja sama yang lain.
#Salam Sejawat FK UR


Tidak ada komentar:
Posting Komentar