Tekanan Darah Tinggi, Sistem Renin, dan Penghambatan
Renin untuk Mengontrol Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, merupakan salah
satu penyebab kematian paling sering di dunia. Hampir satu miliar orang di
dunia berisiko terkena kegagalan jantung, serangan jantung, stroke, gagal
ginjal dan kebutaan akibat hipertensi. Hipertensi terjadi ketika volume darah
meningkat dan/atau saluran darah menyempit, sehingga membuat jantung memompa lebih keras untuk
menyuplai oksigen dan nutrisi kepada setiap sel di dalam tubuh.
Tekanan darah diukur berdasarkan tekanannya terhadap dinding pembuluh
darah (yang besarannya dinyatakan dalam mmHg). Angka 120/80 mmHg adalah tekanan
darah yang normal yang terjadi pada waktu jantung memompa (systole) dan berisitirahat
(diastole). Jika tekanan darah melebihi tingkat yang normal, maka resiko kerusakan bisa terjadi pada organ
organ vital di dalam tubuh seperti jantung, ginjal, otak, dan mata. Hal ini
meningkatkan resiko kejadian yang bisa berakibat fatal seperti serangan jantung
dan stroke.
Sistem Renin merupakan sistem pengatur
tekanan darah di dalam tubuh. Dia bekerja dengan melepaskan protein,
seperti angiotensin II (Ang II), yang dapat mempengaruhi volume darah dan
kontraksi pembuluh darah. Sistem Renin diaktifkan oleh enzim Renin. Karena itu
riset tentang tekanan darah tinggi dan pengembangan obat-obatannya dari dulu
sudah difokuskan pada pengontrolan berbagai titik dalam sistem Renin..
Perlunya menghambat Sistem Renin pada Titik Aktifasi.
Sudah lebih dari 40 tahun para peneliti
obat-obatan memusatkan penelitian mereka pada upaya untuk mengontrol aktifasi
berlebihan dari sistem Renin pada berbagai titik. Misalnya, penghambat
ensim-konversi angiotensin (ACE inhibitor) dapat menurunkan tekanan darah
dengan memblokir pembentukan Ang II (angiotensin II). Akan tetapi, ACE
inhibitor tidak bisa menghentikan proses ini secara keseluruhan karena Ang II bisa diproduksi dengan cara
lain. Obat hipertensi yang lain, angiotensin receptor blocker (ARB) bekerja
dengan cara memblokir aksi Ang II. Walaupun ACE dan ARB dengan efektif bisa
menurunkan tekanan darah, mereka tidak bekerja pada titik aktifasi sistem
Renin.
Tekanan darah tinggi Masih Menjadi Isu Utama Kesehatan di Dunia
Riset selama enam dekade telah menghasilkan beragam obat tekanan darah
tinggi; walaupun demikian lebih dari 70% orang di dunia yang menderita
hipertensi masih belum terkontrol dan
masih beresiko terkena serangan jantung, stroke dan komplikasi lain. Hipertensi
– dan akibatnya – merupakan pembunuh nomor satu di dunia.
ACE Inhibitors
|
Angiotensin II Receptor Blockers (ARB)
|
Direct Renin Inhibitors
|
|
Pendekatan Terapi
|
Melebarkan
pembuluh darah dan menurunkan hambatan pada pembuluh darah, sehingga darah
dapat mengalir lebih baik dan jantung bekerja lebih efisien. ACE inhibitor
digunakan untuk gejala gagal jantung dan untuk menurunkan tekanan darah. ACE
inhibitor menghambat pembentukan Ang II di dalam tubuh
|
Menunjukkan efek yang sama seperti ACE inhibitor akan tetapi lebih bisa
ditoleransi karena tidak begitu menyebabkan batuk. Tidak seperti ACE
inihibitor yang menurunkan kadar Ang II,
ARB mencegah dampak protein ini pada jantung, dan pembuluh darah,
sehingga mencegah kenaikan tekanan darah.
|
Bekerja di dalam sistem Renin, yang merupakan titik
sentral dari pengaturan tekanan darah. Karena dengan secara langsung
menghambat titik aktifasi sistem ini – renin - Direct Renin Inhibitor
menurunkan aktifitas Sistem Renin yang diukur dengan aktivitas plasma renin (plasma
renin activity (PRA)).
|
Aliskiren - Renin Inhibitor pertama
Suatu zat yang dikembangkan oleh Novartis -aliskiren,- merupakan hasil
penelitian bertahun-tahun mengenai renin inhibitor. Aliskiren adalah direct
renin inhibitor pertama yang tersedia di dunia. Penelitian
menunjukkan bahwa aliskiren bekerja secara langsung menghambat renin dan
mengurangi aktifitas renin plasma (PRA). Percobaan fase III yang dilakukan
secara ekstensif telah dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas dan keamanan
aliskiren jika digunakan secara sendiri dan secara kombinasi dengan obat
hipertensi lain.
Penghambatan
Renin Mungkin Memberikan Keuntungan Lain
Dengan menurunkan kadar Ang II dan menurunkan aktifitas renin,
penghambatan renin mungkin bisa memberi manfaat kesehatan lain.
Penelitian-penelitian sedang dilakukan untuk mengetahui apakah ada
manfaat-manfaat lebih jauh selain menurunkan tekanan darah, dengan mengurangi
aktivitas renin
Kepustakaan:
1. JNC-VII, The Seventh Report of the Joint National
Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood
Pressure, JAMA 2003, 289(19),
2560-72.
2. American Heart
Association. “Statistics You Need To
Know.” Available at:
http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=107.
3. American Heart
Association. “High Blood Pressure.” Available at: http://www.americanheart.org/presenter.jhtml?identifier=4623.
4. Review of
Clinical Hypertension. The American Society of Hypertension. 2005
Download disini


Tidak ada komentar:
Posting Komentar